1. Sangkar Gabion Anyaman:

   • Dibuat dengan menganyam kawat bersama untuk membentuk jaring.
   • Kawat biasanya digalvanis atau dilapisi PVC untuk ketahanan korosi.
   • Jaringnya fleksibel, yang memungkinkan gabion menyesuaikan diri dengan medan dan menyerap energi dari air yang mengalir atau pergerakan tanah.
   • Umumnya digunakan dalam pengendalian erosi, dinding penahan, dan perlindungan tepi sungai.
   • Biasanya terdiri dari jaring heksagonal.
   • Umumnya lebih ekonomis dan lebih mudah diangkut karena sangkar dapat dikirim dalam keadaan rata dan dirakit di lokasi.

2. Sangkar Gabion Las:

   • Dibuat dengan mengelas kawat pada persimpangannya untuk membentuk jaring yang kaku.
   • Jaring biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang.
   • Memberikan kekuatan struktural dan stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan gabion anyaman.
   • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan dukungan struktural yang lebih presisi dan kaku.
   • Sering digunakan di mana kapasitas penahan beban yang lebih tinggi atau bentuk yang lebih seragam diperlukan.
   • Biasanya lebih mahal dan lebih berat karena struktur las yang kaku.

Sebagai kesimpulan, gabion anyaman fleksibel dan dapat beradaptasi dengan permukaan yang tidak rata, ideal untuk erosi dan stabilisasi lereng, sedangkan gabion las lebih kaku dan lebih kuat, cocok untuk dinding penahan struktural dan aplikasi yang membutuhkan bentuk geometris yang presisi.